Optimalisasi Guru BK Sukses Mulia Bagi Siswa
Oleh : Yohanes Andang D SPd MPd, Guru SMAN 1 Salatiga
PANDEMI corona masih belum berakhir ternyata berdampak pada perkembangan dunia pendidikan. Sistem pendidikan melalui kurikulum darurat yang disesuaikan dengan kondisi pandemi diterapkan dengan tujuan pembelajaran dilakukan dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan siswa.
Saat memasuki tahun ke-2 corona, awal tahun pelajaran 2021 ini, daerah yang masuk level 3, sesuai anjuran pemerintah secara bertahap dengan menerapkan prokes ketat mulai diberlakukan Blended Learning atau Pembelajaran Jarak Jauh secara daring berbasis teknologi dipadukan dengan belajar secara luring (tatap muka). Menurut Harding, Kaczynski dan Wood (2005), Blended Learning adalah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan sumber belajar online (terutama yang berbasis web).
Ujung tombak pendidikan untuk anak bangsa adalah hadirnya sosok guru yang berkewajiban dalam melayani pendidikan. Optimalisasi layanan Guru BK diawali dengan membuat asessment sesuai kebutuhan siswa pada masa pandemi.
Tiap jenjang bisa berbeda kebutuhan, misalnya kebutuhan aktualisasi diri kelas, cara bergaul dengan teman sebaya, cara belajar efektif maupun persiapan studi lanjut. Sasaran kebutuhan layanan BK bagi siswa baru di kelas 10 IPS 1 di SMA Negeri 1 Salatiga diawali dengan penyusunan DCM (Daftar Cek Masalah) atau AUM (Alat Ungkap Masalah) berupa angket secara online menggunakan google formulir yang disusun sedemikian rupa.
Dilanjutkan dengan pemetaan proriatas kebutuhan, kemudian membuat Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL). Diharapkan dari hasil assessment tersebut dapat ditemukan formula yang tepat, cepat, efektif dan efisien untuk optimalisasi hasil layanan yang diharapkan.
Segala proses layanan termasuk prognosa awal secara daring. Bila terdapat kendala dalam menggali permasalahan siswa, guru BK telah mempuyai strategi untuk mencari solusi, dengan penerapan blended learning yang telah disusun.
Fakta di lapangan ketika guru BK harus mengirimkan dan mengumpulkan asessment melalui google form, ternyata beberapa siswa terkendala mengakses informasi ini. Padahal untuk mendeteksi sebuah masalah, membutuhkan data akurat, valid dan lengkap serta keterjangkauan seluruh siswa.
Pada saat yang sama apabila siswa tidak dapat mengakses secara daring maka Guru BK melakukan layanan secara luring dengan kunjungan rumah yang bertujuan memperoleh data real untuk mengatasi masalah. Sambil menyelam minum air, sebagai guru BK pada saat kunjungan rumah merupakan kesempatan untuk melakukan bimbingan dan konseling tidak hanya siswa melainkan juga terhadap orang tua siswa dirumah. Pengentasan masalah dapat dilakukan apabila kolaborasi orang tua atau keluarga terjalin dengan baik.
Kolaborasi guru BK dengan guru mata pelajaran juga wajib dilakukan karena peserta didik bermasalah dapat segera tertangani dengan treatmen yang tepat. Upaya tersebut dilakukan terus menerus dengan harapan peserta didik dapat berkembang secara optimal.
Melalui optimalisasi kinerja seluruh daya upaya Guru BK, kita percaya bahwa pendampingan secara berkelanjutan, kerjasama berbagai pihak dan kolaborasi yang solid dalam layanan BK mampu beradaptasi dalam segala situasi serta kondisi. Mari berpacu menjadi guru BK sahabat siswa, mengantarkan siswa menjadi sukses mulia bersama. Kita harus bisa dan pasti bisa. (*)
0 Response to "Optimalisasi Guru BK Sukses Mulia Bagi Siswa"
Post a Comment