Jangan Anggap Remeh Ubur-uburWarga Desa di Bangka Belitung Mengolahnya Buat Diekspor ke China

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Ubur-ubur tak seremeh temeh yang Anda bayangkan sebagai binatang di laut yang harus dihindari karena bisa menyengat hingga menyebabkan gatal.

Lebih dari itu, beberapa warga sebuah desa di Bangka Belitung mengolah Ubur-ubur menjadi komoditas ekspor ke China dan Jepang.

Pos Belitung (Bangkapos.com grup) menyambangi lokasi pengolahannya di pesisir pantai Dusun Teluk Dalam, Desa Juru Seberang, Tanjungpandan, Belitung, Provinsi Bangka Belitung, Rabu (14/7/2021).

Kesibukan pengolahan Ubur-ubur terlihat di sana.

Meski hujan gerimis dan tercium bau amis, tak menyurutkan buruh laki-laki dan perempuan yang tetap sibuk bekerja di antara bak-bak penampungan yang terbuat dari kayu dan terpal biru.

Musim ubur-ubur menjadi berkah bagi mereka meraup pundi-pundi rupiah.

Dahara, satu di antara buruh yang bekerja. Sejak pagi, warga Desa Dukong, Tanjungpandan ini bekerja membersihkan ubur-ubur, menggosokkan benda kasar ke permukaan ubur-ubur agar menghilangkan sisa garam dan lendir.

Sembari duduk dan bercengkrama dengan rekannya di atas kayu-kayu penyangga bak penampungan, satu per satu ubur-ubur yang bersih dimasukkan ke keranjang agar bisa dikemas dalam tong.

"Ini lah sekitar 15 hari begawe (bekerja) di sini. Pagi berangkat ke sini ada mobil yang jemput, mulai kerja jam 8.00-12.00 WIB, nanti istirahat sejam, baru kerja lagi dari jam 13.00-16.00 WIB," ujar wanita itu.

Bekerja menjadi buruh yang membersihkan ubur-ubur memang menjadi pekerjaan musiman.

0 Response to "Jangan Anggap Remeh Ubur-uburWarga Desa di Bangka Belitung Mengolahnya Buat Diekspor ke China"

Post a Comment