Cerita Nuryani Perempuan Relawan Pengubur Jenazah Pasien Covid-19 Harus Siaga 24 Jam

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Hari Nuryani, perempuan yang menjadi relawan pengubur jenazah pasien Covid-19 di menceritakan kisahnya bekerja di tengah pandemi.

Saat harus menangani banyak jenazah pasien Covid-19, Hari Nuryani kadang baru bisa pulang ke rumah saat subuh.

"Kalau kasus kematian lagi meningkat, sehari kita bisa memakamkan empat sampai enam orang. Dan ketika lokasinya jauh, kita juga harus pulang subuh," kata Hari Nuryani, relawan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Perempuan berusia 49 tahun yang biasa disapa Yani itu juga harus siaga 24 jam.

Sewaktu-waktu dia bisa menerima panggilan untuk mengurus jenazah pasien.

Kadang dia menerima panggilan untuk bertugas ketika hendak tidur pada malam hari.

Baca juga: Kerja Keras Petugas Pemakaman Covid-19, Kewalahan hingga Terbiasa Makan dan Tidur di Makam

Bersama timnya, Yani bertugas mengurus jenazah pasien Covid-19, mulai dari memandikan, mengafani, dan membungkus jenazah menggunakan plastik.

Setelah itu, memasukkan jenazah ke dalam peti hingga menguburkan.

Sebagai anggota Unit Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Yani sebenarnya sudah biasa mengurus jenazah.

Namun, jenazah pasien Covid-19 membutuhkan penanganan yang berbeda.

0 Response to "Cerita Nuryani Perempuan Relawan Pengubur Jenazah Pasien Covid-19 Harus Siaga 24 Jam"

Post a Comment